Rabu, 27 Februari 2013

ternak murai batu


CARA BETERNAK MURAI BATU


1. Memilih Induk Jantan.
Prioritas utama bagi para peternak MB dalam memilih indukan Jantan yang akan dimasukan di kandang ternak, mempunyai kriteria-kriteria untuk indukan jantan yang akan diternakan yaitu :
- Sudah pernah atau sering mendapatkan juara, dengan demikian sang indukan jantan telah teruji baik mental dan kualitas serta kuantitas bunyinya dilapangan perlombaan.
- Memiliki karakter dan sifat yang baik atau tidak galak.
- Katuranggan yang sempurna, dimulai dari bentuk kepala, leher, dada, warna bulu, ekor, dan kaki.
- Mempunyai Volume yang keras dan Variasi banyak serta mental baja.

2. Memilih Induk Betina.
Kunci sukses dalam beternak MB yg bagus terletak pada Indukan Betina, dimana mempunya perbandingan 70% s/d 80% untuk indukan Betina dan 30% s/d 20% indukan Jantan. Artinya sang anak lebih banyak meniru induk betina ketimbang induk jantannya, karena berdasarkan pengalaman yang saya alami selama ini adalah :
- Irama : Irama anak burung 90% ikut induk Betina, disamping pemasteran.
- Dasar Suara : Untuk Dasar Suara 80% Induk betina terkecuali untuk Volume 80% Ikut induk Jantan.

Jadi berdasarkan prosentase diatas induk betina memegang peranan sangat penting dalam menentukan hasil anakan MB yang akan dihasilkan nantinya.


3. Kandang Ternak
- Kandang ternak yang akan digunakan sebagai pengembangbiakan MB harus mempunyai harus yg tenang dari kebisingan.
- Kandang ternak yang terkena sinar matahari langsung, tangkringan kandang yang kuat
- Tempat sarang yang baik (Tahap awal perlu dibuatkan 2 model sehingga si MB akan memilih mana yg disukai serta terhindar dari hama (Semut, Tikus, Kucing, Musang) dan jenis hewan pengganggu lainnya.
- Kandang juga terlindungi dari angin, karena angin adalah musuh utama MB, dimana MB adalah sangat mudah terkena masuk angin, sehingga kandang perlu terhindarkan dari angin langsung.
- Dasar pasir, serta kapur buat mengontrol kotoran MB
- Karena MB suka mandi, harus ada tempat mandi yg cukup serta air selalu bersih dari kotoran.
- Pembelian lampu 5-10 watt, perlu diberikan sebagai pengganti sinar matahari bila kondisi hujan.

4. Lingkungan Ternak.
- Diusahakan untuk lingkungan tempat kita berternak cukup nyaman artinya tidak terlalu bising, sehingga tidak menggangu jalannya proses perkawainan dikarenakan apabila perkawinan tidak sempurna maka telor akan bening (pembuahan tidak sempurna) serta apabila Lingkungan Ternak terlalu bising atau ramai si MB bisa kaget dan akan berakibat telor jatuh dari sarang atau telor retak.
- Juga bila lingkungan banyak merpati, si MB akan tertanggu dan tdk mau bertelor atau bahkan saling mematikan.

5. Makanan Ternak.
- Makan utama MB adalah jenis serangga seperti: jangkrik, kroto, Ulat Hongkong (UH) serta ulat Kadang (UK). Serangga ini harus tersedia tipa harinya.
- Voer: Voer juga wajib tersedia sebagai ganti bila tdk ada serangga. Krotodan harus diberikan dalam kondisi fresh, jangan sekali-kali memberikan makanan yg sdh busuk atau bau karena akan mengakibatkan bakteri sehingga menimbulkan penyakit.
- Pemberian serangga harus dimonitor saat penjodohan, bertelur, mengeram dam masa menetas.

6. Vitamin, Minetal dan Antibiotik
Pemberian Vitamin dan mineral sangatlah penting buat memacu proses berternak, dimana vitamin dan mineral tersebut dapat menghindari indukkan dari penyakit juga dapat meningkatkan produktifitas telor atau kalau tidak punya bisa dicoba beli vitamin yang dijual dipasar burung. Pemberian antibiotik sangat diperlukan apabila kondisi indukan sakit.

7. Prosentase Hasil Anakan.
- Peternak harus memonitor pekembangan hasil indukannya, mana yg prosentase bagus menghasilkan anakan dan mana yg tidak bagus menghasilkan anaknnya. Nah yg bagus menghasilkan anakan nya, serta productive maka sang indukan perlu dipetahankan.
- Peternak juga harus bisa membuktikan kalau hasil ternaknya ada yg sdh bisa menghasilkan prestasi baik setingkat Latber, Lomba bajkan bisa mencapai Juara Nasional sangat bagus.

8. Ring
- Ring bagi peternak sangat perlu untuk identitas si peternak.
- Ring ini juga sebagai identitas asli hasil ternakan, dengan dicirikan jari-jari ring yang kecil apabila dibandingkan dengan ring bodong, walau banyak juga yang menggunakan ring bodong aspal (asli tapi palsu ternakan, bukan MB hasil ternakan murni)


9. Sertifikat
Stifikat ini istilahnya adalah Akte Kelahiran, sehingga bagi peternak disamping Ring juga mempunyai sertifikat. Sehingga hasil ternakannya tidak mudah di klaim oleh orang dan untuk memantau perkembangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar